Minggu, 10 Juli 2011

Persumpahan Haji (Aji Sai)

Setelah persumpahan itu pada kemudian harinya orang Abung membelot (inkar) mereka menyerbu pasukan Sang Hiang Rakian Sakti serta terus melarikan diri. Pasukan Sang Hiang Rakian sakti yg di pimpin oleh Panglima Si Kuncet Besi mengejar orang Abung. Malam pun tiba maka Si Kuncet Besi serta pasukan bermalam di suatu tempat. Pada pagi harinya pengejaran diteruskan dan sampailah dipinggir sungai yg mana disana ditemui SELA (sejenis obor) orang abung yg juga bermalam disana. Sejak itulah sungai tersebut di namai SELABUNG. Pengejaran diteruskan pula dan akhirnya orang abung takluk di daerah Haji Pemanggilan /Padang Ratu. Panglima Si Kuncet Besi berduduk disana dan bekeluarga dengan orang Abung, hanya sebagian saja pasukannya pergi dari sana dan berdiam di Haji Seragi (Palas). Menurut sebagian pendapat rakyat tongkat tersebut agak miring letaknya karna dianggap tidak dapat menunjukan tempatnya Ka'bah. Bukan Ka'bah pada waktu itu telah ada ?. Sebenarnya tongkat persumpahan tersebut merupakan lambang (kiasan) menunjukan dimana Sang Hiang Rakian Sakti dahulu sebagai Aji Saka (falsafah Jaya Sempurna) yakni di sekitar Sekalom sekarang, sekaligus sebagai peringatan Pada Suku Abung yg mana Suku Abung, suku Kisam dan suku Krui adalah penduduk asli di Pusat kerajaan Saka dahulu yg kemudian hari suku itu kembali menjadi primitif. Hakekatnya sumpah Sang Hiang Rakian Sakti terhadag suku Abung itu ialah beliau menunjukan, zaman yg lalu ia pernah menurunkan hukum, sekarang (waktu itu) menurunkan dan akan datang (ketiga) pun kembali akan menurunkan hukum /memperingatkan manusia.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
Template by : kendhin x-template.blogspot.com