Roh tunggal (manusia) sebagai tempat ketergantungan di dunia umumnya dan
Nusantara pada khususnya adalah Raja Alam Gaib /Dunia yakni Naga sakti
/Nabi Khaidir As (Penitisannya Aji saka/Si Pahit Lidah ,
S.H.R.S/Pangeran Surya Negara) yg di Nusantara di kenal dgn kepercayaan
/ilmu kebathin Sang Hiang Sakti(Sang Hiang Rakian Sakti). Di Cina
terkenal dgn Naga Sakti dan Kwan Im sebagai juru selamat dan di Jepang
dgn nama Amata Razu Omikami (Dewa Matahari).
Baik Khong Hu Cu maupun Amatarazu Omikami sebenarnya adalah sahabat
(utusan)penyebar kebudayaan (kepercayaan) pada Naga Sakti /Matahari
-Bulan (cahaya Tuhan /hukum). H.I.K berlambangkan Matahari/bulan
(cahaya kehidupan /kegiatan ) ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Tanpa cahaya
kehidupan /kegiatan ini atau H.I.K utk manusia hidup bermasyarakat,
tidak ada kehidupan /kegiatan itu seluruh smesta alam zohir batin. Di
pandang dari sudut kejiwaan, maka hukum itu merupakan kepercayaan/ilmu
kebathinan antara lain tempat manusia mencari ilmu perdukunan
kesaktian-kesaktian dan sebagainya. Falsafah pengobatan penyakit
kebathinan (kesejahteraan bathin/ketentraman hidup) dan sebagainya. Pada
hakekatnya ilmu kebathinan adalah ketergantungan (pemusatan) pada Naga
Sakti (Nabi Khaidir as sebagai Raja Alam gaib/dunia yg oleh org jawa
disebut Kepala Keramat/ilmu kebathinan yg senantiasa bersidang di
Pemejahan/Istana Bogor, apalagi keadaan nusantara /dunia gawat pada saat
ini. Jadi dgn terbongkarnya rahasia kepercayaan /ilmu kebathinan,
tepatnya turunya kembali H.I.K itu, maka Naga Sakti /Nabi Khaidir As
mengingat-ingat nama-namanya dalam penerapan hukum zaman yg lalu dan
dasar hukum yg di turunkan, maka Naga Sakti /Nabi khaidir As dinamai
Sang Aji Surya Negara yg mana nama/julukan asli sejak zaman-zaman yg
lalu.
Artinya : Sang = Yang Maha(suci), Naga = Raja atau Aji +
Raja/Sakti, Surya = Matahari. Jadi Aji Surya = Raja Diraja Matahari
(Cahaya / nur), jadi Nabi Khaidir As (nama-namanya tersebut) diartikan
Yang Mulia (suci) Raja alam gaib/Dunia Negara, pemberi kehidupan
(cahaya/hukum) menuju ketentraman jiwa/kesejahteraan bathin.
Rabu, 14 September 2011
Kepercayaan sebagai pemusatan ilmu Kebhatinan
Diposting oleh
inzankelana
di
16.26
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
Adapun kepulauan nusantara ini pernah d datangi bangsa Yunan dri daratan Indocina pda abad2 5_6 sblm Masehi, yg sblm bangsa itu dtng scra b...
-
Sang Hiang Rakian Sakti (santhy) terkenal di Haji Sakti (Sengang, Saka) hidup sampai hari Kiamat sejak dunia masih dalam Proses dibentuk Tu...
-
HILANG TAPI TAK HILANG 1. Aku tergantung tak bertali......... 2. Menempel tak melekat. 3. Mengambang tak karena alam 4. Di udara bebas ...
Blog Archive
-
▼
2011
(27)
-
▼
September
(15)
- HUKUM LELUHUR / INTI KETUHANAN (FALSAFAH JAYA SEMP...
- MANUSIA BERADAP DAN PERADABAN
- NURILLAHI ADALAH CAHAYA KEHIDUPAN (KEGIATAN) YANG ...
- MASUKNYA ISLAM KE SUMATRA SELATAN
- PERANG PEMATANG JERING, BILAH-BILAH PAUH SAKA AJI ...
- Prabu Muda Menuntut Palembang
- Ratu Adil
- Skala Berak atau Pesagi
- Sumpah Supartung
- Pantauan Pusaka
- Riwayat Haji Abdullah
- BATU NISAN MAKAM SANG HIANG RAKIAN SAKTI DI SAKA AJI
- Adat Istiadat
- Pion dan Aulia
- Kepercayaan sebagai pemusatan ilmu Kebhatinan
-
▼
September
(15)
0 komentar:
Posting Komentar